Ditinjau oleh Muhammad Veraldi S., S.Psi. 25 September 2024

Perselingkuhan adalah salah satu pengalaman paling traumatis yang bisa dialami seseorang dalam hubungan.

Efek psikologis diselingkuhi tidak hanya mempengaruhi kepercayaan terhadap pasangan, tetapi juga dapat meninggalkan luka emosional yang dalam.

Dalam artikel ini, kami akan membahas dampak psikologis dari perselingkuhan dan bagaimana seseorang bisa bangkit dari pengalaman yang menghancurkan ini.

Apa itu Perselingkuhan?

Secara sederhana, perselingkuhan adalah pelanggaran terhadap komitmen dalam hubungan. Ini bisa melibatkan hubungan emosional, fisik, atau keduanya dengan orang lain di luar pasangan.

Perselingkuhan sering kali terjadi karena berbagai faktor seperti ketidakpuasan dalam hubungan, pencarian validasi diri, atau godaan situasional. Namun, apapun alasannya, dampak yang ditinggalkan oleh perselingkuhan pada korban sering kali sangat besar.

Dampak Psikologis Diselingkuhi

1. Kehancuran Kepercayaan

Kepercayaan adalah pondasi utama dari setiap hubungan. Ketika perselingkuhan terjadi, pondasi ini hancur. Orang yang diselingkuhi mungkin merasa bahwa mereka tidak lagi bisa mempercayai pasangan mereka, bahkan dalam hal-hal kecil. Trauma ini sering kali meluas ke hubungan lain, termasuk hubungan dengan teman dan keluarga. Kehilangan kepercayaan dapat mempengaruhi bagaimana seseorang melihat dunia di sekitarnya dan memicu perasaan curiga yang berlebihan.

2. Rasa Malu dan Harga Diri Rendah

Perselingkuhan sering kali menimbulkan rasa malu dan memperburuk harga diri korban. Orang yang diselingkuhi sering merasa bahwa mereka tidak cukup baik untuk pasangannya atau bahwa ada sesuatu yang salah dengan diri mereka. Ini bisa menyebabkan perasaan rendah diri yang mendalam dan membuat seseorang mempertanyakan nilai dirinya. Stigma sosial yang terkait dengan diselingkuhi juga bisa menambah beban emosional yang mereka rasakan.

3. Depresi dan Kecemasan

Dampak psikologis dari perselingkuhan dapat mengarah pada depresi dan kecemasan. Rasa kehilangan, disertai dengan perasaan ditolak, bisa memicu gangguan suasana hati yang serius. Orang yang diselingkuhi mungkin merasa terisolasi, kehilangan minat dalam aktivitas sehari-hari, dan mengalami gangguan tidur atau pola makan. Kecemasan tentang masa depan hubungan juga bisa menjadi beban emosional yang berat.

4. Trauma dan Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Beberapa orang mungkin mengalami gejala PTSD setelah diselingkuhi, terutama jika perselingkuhan melibatkan kebohongan yang berkelanjutan atau pengkhianatan emosional yang mendalam. Gejala-gejala PTSD yang mungkin muncul termasuk flashback, mimpi buruk, atau kesulitan mengendalikan emosi. Trauma ini dapat berdampak pada cara seseorang berinteraksi dengan orang lain, termasuk dalam hubungan masa depan.

5. Kemarahan dan Rasa Dendam

Rasa marah yang mendalam sering kali menjadi reaksi langsung terhadap perselingkuhan. Orang yang diselingkuhi mungkin merasakan dorongan untuk membalas dendam atau memendam perasaan benci terhadap pasangannya. Ini adalah reaksi alami terhadap rasa pengkhianatan. Namun, jika kemarahan ini tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa menambah beban psikologis yang dirasakan.

Bagaimana Mengatasi Dampak Psikologis Setelah Diselingkuhi?

1. Berikan Waktu untuk Menyembuhkan

Penyembuhan dari pengalaman diselingkuhi tidak terjadi dalam semalam. Penting untuk memberikan diri sendiri waktu dan ruang untuk memproses perasaan yang muncul. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika proses penyembuhan memakan waktu lebih lama dari yang diharapkan. Sering kali, perasaan sakit ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk bisa sembuh.

2. Bicarakan dengan Orang yang Dipercaya

Membuka diri kepada orang lain tentang pengalaman diselingkuhi bisa sangat membantu. Berbicara dengan teman, keluarga, atau bahkan seorang terapis profesional dapat membantu korban untuk melepaskan emosi yang terpendam. Terapi atau konseling pasangan juga dapat membantu mengatasi perasaan dan mendapatkan wawasan baru tentang bagaimana mengelola situasi ini.

3. Fokus pada Pengembangan Diri

Perselingkuhan sering kali meninggalkan perasaan kehilangan diri. Untuk membantu proses pemulihan, penting bagi korban untuk fokus pada pengembangan diri. Ini bisa berarti melakukan aktivitas yang disukai, mengejar hobi yang terlupakan, atau mencoba hal-hal baru yang bisa meningkatkan kebahagiaan dan kepuasan diri. Mengalihkan fokus pada diri sendiri bisa membantu mengurangi dampak negatif dari perselingkuhan.

4. Evaluasi Kembali Hubungan

Salah satu hal tersulit setelah perselingkuhan adalah memutuskan apakah akan melanjutkan hubungan atau tidak. Ini adalah keputusan yang sangat pribadi dan tidak ada jawaban yang benar atau salah. Namun, penting untuk secara jujur mengevaluasi keadaan hubungan. Apakah masih ada harapan untuk membangun kembali kepercayaan? Atau apakah hubungan sudah tidak bisa diselamatkan? Diskusi terbuka dengan pasangan mungkin diperlukan untuk mencapai keputusan yang tepat.

5. Jangan Ragu Mencari Bantuan Profesional

Jika dampak psikologis dari perselingkuhan terasa terlalu berat untuk diatasi sendiri, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Seorang psikolog atau terapis dapat membantu mengatasi trauma emosional dan memberikan strategi untuk mengelola perasaan. Bantuan profesional juga dapat membantu dalam menyusun rencana pemulihan emosional yang tepat.

Kesimpulan

Dampak psikologis dari diselingkuhi tidak bisa dianggap enteng. Rasa sakit emosional yang ditimbulkan dapat bertahan lama dan mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang. Namun, dengan waktu, dukungan, dan penanganan yang tepat, seseorang dapat pulih dari trauma ini dan kembali membangun kepercayaan diri serta kehidupan yang lebih baik.

Author

  • Bryan Jonathan

    With an interest for music education and mental health, I leverage my background in psychology and skills related to develop businesses, encompassing social media management, recruitment, and program development. My academic journey as an undergraduate majoring in Psychology, combined with leadership experience gained through student organizations, has equipped me with an understanding of people management and the ability to create collaborative environment. Driven, inquisitive, and resourceful, I thrive in both individual and collaborative settings. Building meaningful connections and a culture of support is paramount to my approach. Beyond my professional pursuits, I'm driven by a desire to make a positive impact. Whether through volunteering or personal initiatives, I find fulfillment in helping others reach their full potential. I'd love to connect and explore how we can collaborate to bring the joy of to more lives!

    View all posts